Pembangunan Infrastruktur Untuk Pendidikan di Kota Depok



Pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku atau pembentukan pribadi yang terarah pada diri peserta didik dalam usaha mendewasakan peserta didik melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara yang berjiwa patriotik, serta pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja, menjadikan pendidikan harus mendapatkan perhatian besar. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari sisi pendidikan adalah sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Dimana sarana dan prasarana pendidikan ini merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam proses pembelajaran. Mutu sarana dan prasaran masih sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari keadaan gedung sekolah yang kurang memadai dan tidak aman. Selain itu juga status lahan atau tanah yang bukan milik sekolah atau dinas pendidikan, letak sekolah yang berada di daerah terpencil, kumuh, dan lain sebagainya. Perabotan sekolah yang kurang memadai bagi pelaksanaan proses belajar seperti meja atau kursi yang kurang layak digunakan, alat peraga yang tidak lengkap, buku-buku bacaan ataupun buku paket yang kurang memadai, dan lain sebagainya. Untuk itu peran pemerintah sangat di butuhkan untuk menunjang proses pendidikan yang optimal agar dapat menghasilkan generasi muda yang berkarakter.

Dalam hal ini saya akan mencoba mengkaji bagaimana peran pemerintah dalam pembangunan sarana dan pra sarana pendidikan di daerah depok dengan sampel, pembangunan kembali kelas yang roboh di SDN Kalibaru 6. Untuk Ke-validan data kami mewawancarai seorang narasumber yang bertindak sebagai mandor pada proyek tersebut yang bernama bapak Edi, dari CV Butuha Bosi Frima. Dari narasumber dapat di peroleh data sebagai berikut

Waktu pengerjaan : 1 September sampai 25 November 2016

Sumber dana : APBD ( anggaran pendapatan dan belanja daerah )

Jumlah dana : Rp. 716.000.000

Pelaksana : CV. Butuha Bosi Frima

Sistim proyek : tender

Jumlah pekerja : 14 orang



SDN Kalibaru 6 berlokasi di Kp. Cilodong RT. 02/05, Kel. Kali Baru, Kec. Cilodong, Kota Depok. Pembangunan di SD ini terjadi karena robohnya ruangan kelas yang menurut narasumber terjadi karena faktor usia dari gedung tersebut yang mana bangunan ini merupakan bangunan impres yang memiliki struktur yang kurang bagus, dalam kejadian ini menyababkan 5 orang siswa dan seorang  guru mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan, kejadian ini terjadi pada hari jum’at 26 maret 2016 sekitar pukul 07:00 WIB. Akibat kejadian ini para siswa harus menumpang ke SMPN 6 Kalibaru untuk melakukan proses pembelajaran karna bangunan kelas yang roboh dan sangat tidak memungkinkan untuk di tempati, hanya siswa kelas VI saja yang masih melakukan proses belajar di gedung sekolah yang tidak roboh, itu pun kondisi dari bangunan tersebut sudah rusak.

menurut narasumber untuk proyek pembangunan kelas ini reaksi atau tanggapan pemerintah sudah termasuk cepat dalam merespon kejadian roboh nya bangunan tersebut dengan langsung memeroses permohonan yang di ajukan pihak sekolah dengan menurunkan dana APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ) Sejumlah Rp. 716.000.000, tapi kalau saya amati respon pemerintah dalam hal ini ter masuk lambat karna kejadian roboh nya bangunan sekolah tersebut terjadi pada bulan maret dan baru di lakukan proses pembangunan pada bulan september, itu artinya kurang lebih 7 bulan siswa SDN Kalibaru 6 harus belajar dengan sarana minim dan itu mengakibatkan prestasi belajar dari siswa itu sendiri mengalami penurunan yang drastis hal ini di buktikan dengan sedikit nya siswa yang di terima di SMP negri yaitu hanya 1 orang.

Pemilihan kontraktor untuk pelaksanaan pembangunan ini dilakukan dengan sisitim tender yang mana di menangkan oleh CV Butuha Bosi Frima dengan kesepakatan biaya sekitar 2,5 juta per meternya, dengan ukuran kelas 7X9 meter sebanyak 4 ruangan dengan waktu pengerjaan yang menurut saya cukup cepat untuk pembangunan 4 kelas yaitu selama kurang lebih 3 bulan. Menurut narasumber, dalam pelaksanaan pembangunan tersebut tidak ada kendala yang cukup besar kecuali kendala cuaca yang sering hujan yang menyebabkan pembangunan menjadi sedikit terhambat. Dari masyarakat sekitar pun juga mendukung pembangunan ini karna memang sekolah merupakan sarana yang penting dan dengan di perbaiki sekolah itu diharapkan anak-anak sekitar dapat melakukan proses belajar seperti biasa nya.






Dapat dilihat dari gambar bangunan sekolah itu pun sudah hampir selesai dan kinerja dari tukang nya pun terbilang cukup rapi.  dengan di perbaruinya gudung sekolah ini diharapkan anak-anak dapat belajar dengan lebih giat lagi demi menggapai cita-cita dan memajukan negara Indonesia tercinta.







   beberapa bahan bangunan sekolah




Foto dengan nara sumber


Demikian laporan hasil  wawancara ini kami buat dengan sebanar-benarnya semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah kedepan nya untuk lebih cepat melakukan proses pembangunan dalam bidang infra struktur bagi masyarakat khusus nya dalam bidang pendidikan karna pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan harus di beri perhatian khusus karna tanpa ada nya pendidikan negara Indonesia ini tidak akan menjadi bangsa yang besar. Mohon maaf yang sebesar-besar nya jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan hasil wawancara ini, semoga dapat dijadikan pertimbangan untuk tugas berikutnya.



Artikel ini di buat oleh : Muhammad Rifqi Aufa (15316069)
Anggota kelompok       : - Diva Restu Amsori (12316146)
                                       - Sri Hartati (17316140)
Kelas                            : 1TA04
Dosen                           : Reni Fitriani, S.Ikom



Daftar Pustaka :





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perancangan Struktur Jembatan

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Tugas Pemindahan Tanah Mekanis